Google Search
MESKI ditingkahi dengan keluarnya beberapa personilnya di album kedua, ternyata tak membuat TIC Band kelimpungan atau mati ide. Justru --meski terlihat peran Ogie (vokalis) makin sentral-- mereka makin bergairah menelorkan ide-ide baru.
Karena toh akhirnya juga, mereka merilis album ketiganya yang diberi titel Suara Anak Adam. Dan hebatnya, gebyar yang dikemas di Embassy Taman Ria Senayan Selasa (26/2/2003), tak terlihat kalau TIC Band adalah band loyo. Mereka membuktikan 'kesaktiannya'.
Seperti yang dikatakan Ogie kepada rileks.com untuk album, ini cowok punya tempat ’khusus’ di hati TIC Band. Maaf, bukan berarti mereka rada-rada homo atau bagaimana, tapi ini ada hubungannya dengan album baru ini.
Album terbaru ini akan lebih ngerock. Ini tentu mengejutkan. Sejak diitinggalkan tiga personilnya, Boi (kibor), Aswin (bas) dan Doni (gitar), praktis, penggarapan album terbaru TIC hanya dikerjakan Ogie (vokal) dan Rama (dram). Makanya ketika album ketiga ini dibuat, warna Ogie dan Rama sangat kental, meski kemudian Hussein, ditarik juga sebagai gitaris dan personil tetap.
Kejutan lain, selama ini TIC Band dianggap kental dengan lagu-lagu romantis macam Perbedaan dan Terbaik Untukmu. Tapi bakal adanya perubahan memang sudah dituturkan Ogie, "Warna musiknya bakal ada perubahan mengusung warna vintage 70-an."
"Kita ingin album terbaru nanti khusus buat laki-laki," kata Ogie. Di album ini juga, TIC dibantu oleh Erwin mantan basis Dewa. Mau jadi personil tetap? "Ora mas, paling bantu-bantu ae kok," ucapnya dengan logat jawa timuran kental. Tapi jangan salah, meski cuma bantu-bantu, Erwin ikut menggarap 8 lagu dari 10 lagu yang ada. Jadi perannya cukup sentral juga.
Menurut Ogie, konsep musik TIC yang sekarang cenderung ke warna musik ’70-an alias vintage."Kami memang terpengaruh sama musik-musik era STYX atau
Menurut Ogie, kali ini mereka benar-benar ingin tampil apa adanya, "Bukan seadanya lo mas," ucapnya becanda. Intinya, album kali ini TIC ingin memberi sesuatu yang berbeda, semuanya. Hasilnya? Andalah yang membuktikannya...
By. Tembang.com
Dan benar saja, dalam album baru ini, petikan-petikan gitar Ian Antono masih sekuat dan sekhas permainannya dulu. Album CD untuk memperingati 36 tahun eksistensi God Bless itu, tampil secara sederhana, dan dalam peluncurannya pekan lalu, dibagikan secara gratis kepada ratusan penggemarnya yang malam itu, ikut asik berjingkrak-jingkrak menikmati konsernya. Empat single lagu berada dalam album ini, diantaranya berjudul "N.A.T.O", "Prahara Timur Tengah", "Pudar" dan "Biarkan Hijau."
Album ini mengingatkan pada album-album God Bless sebelumnya, seperti God Bless (1976), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), Apa Khabar (1997), dimana soal-soal cinta, persahabatan, alam, dan beberapa kritik sosial dalam konteks universal, menjadi tema utama dalam lagu-lagu di album baru ini.
Formasi God Bless dalam album terbaru ini masih melibatkan personil-personilnya yang lama, yang masing-masing telah menjadi musisi legenda dalam kancah musik di Indonesia. Seperti Ian Antono (gitar, 59 tahun), Donny Fattah (bass, 61 tahun), Ahmad Albar (vokal, 60 tahun), Abadi Soesman (kibor, 61 tahun) dan Yaya Muktio (drum, 51 tahun). Meski rata-rata telah berusia diatas dan menjelang 60 tahun, mereka masih bisa tampil energik dan terasa kuat sentuhan artistiknya. Ahmad Albar bahkan masih mampu tampil penuh selama 2 jam, dalam konser peluncuran album ini, pekan lalu. Album ini sekaligus mengingatkan pada group-group rock raksasa dunia seperti Rolling Stone yang menelorkan albumnya disaat seluruh personil mulai berumur berkepala 6.
Apakah album ini bisa jadi pembawa berkah dari Tuhan, sebagaimana arti nama group ini, masih kita tunggu saja responnya dari pasar. Namun masih seperti album-labum lamanya, lagu-lagu dalam album ini mengingatkan kita pada lagu-lagu legendaris God Bless seperti "Kehidupan", "Rumah Kita", "Panggung Sandiwara", "Maret 1989", "Semut Hitam" atau "Bis Kota."
Pada awal karirnya God Bless memang memproyeksikan jangkauan karirnya akan secemerlang grup-grup rock dunia seperti Deep Purple, Kansas, Grand Funk, Railroad, atau bahkan Rolling Stone yang masih abadi sampai kini. Bahkan, God Bless sempat mendapat kehormatan sebagai group band pembuka ketika supergroup Deep Purple tampil di Stadion Senayan, 5 Desember 1975.
Majalah Rolling Stone edisi Indonesia sejak awal secara serius yang mempersiapkan seluruh rangkaian peluncuran album dan peringatan 36 tahun God Bless ini. Mereka tampaknya ingin menghargai group musik rock paling legendaris yang dimiliki Indonesia. Selain menangani konser dan peluncuran albumnya secara langsung, Rolling Stone juga menerbitkan edisi khusus God Bless, beserta menjual berbagai merchandise.
By.www.tempointeraktif.com
- Nato
- Prahara timur tengah
- Karena ku ingin kau bahagia
- Biarkan hijau
- Pudar
- Jalan pulang
- Sahabat
- Syair untuk sahabat
- Dunia gila
- Rock and roll hidupku
Tak belani nganti tekan pati
Tresnaku mung kanggo siro
Kusumo ayu sing merak ati
Awan bengi ra biso lali
tansah eling esem mu
Nganti kapan aku rangerti
biso nyanding sliramu
Abote dadi wong sudro
tresno tulus ora dipercoyo
Wong tuwo ngumbar sujono
tansah ngiro aku wong durjono..
Pancen dalan sing tak liwati..
ngalor ngidul mung dengkul..
paribasan turuk kelesetan
uripku tansah cedhak pancoban..
Cah ayu..cah ayu tak enteni…
Lilane wong tuwamu maringke kowe..
Sing sabar…sing sabar yo tresnaku…
Ing tembe mburi bakal dadi duwekku
Duh..Gusti… sing tak Puji..
Paringono dalan..kanggo tresnaku..
FARID HARJA tergolong penyanyi yang ‘cerdik’ menyiasati perkembangan. Dia sanggup mengikuti arus dan fleksibel dengan banyak genre musik. Tidak heran bila karirnya terhitung awet dalam beberapa dekade. Sukses pertama kali dengan lagu KARMILA yang legendaris itu, berlanjut dengan banyak hits darinya seperti IKAN LAUT, BERCINTA DI UDARA, 1 2 3, TRAGEDI dan masih banyak lagi. Album KARMILA 86 ini bisa dibilang sebagai album THE BEST dari FARID HARJA, hanya saja lagu-lagu hits tersebut disajikan dalam aransemen baru. Sebagai unggulan tentu saja lagu KARMILA 86 yang tidak lain adalah lagu KARMILA dengan aransemen baru. Seperti juga problem yang dialami oleh album the best dengan aransemen baru, nilai historis menjadi hilang karena aransemen baru itu. Tapi sebagai sebuah album, album ini cukup enak dinikmati.
By.indolawas.blogspot.com
VIERRA adalah band pendatang baru di permusikan Indonesia yang bernaung di bawah label Musica Studio’s. Diproduseri oleh produser handal yang pernah mensukseskan Peterpan, Nidji, & d’Masiv, Noey dan Capung, album perdana mereka single pertamanya “Dengarkan Curhatku”. Band ini mengaku beraliran musik penggabungan antara unsur pop & alternative, dan terinspirasi lagu lagu Disney/Powerpop/emo.
Kevin Aprilio, adalah pendiri Andante yang kemudian bermetamorfosis menjadi VIERRA di tahun 2008 ini. Pada vokal ada Widy, siswa tahun ketiga SMA Bakti Mulya 400, yang berkarakter vokal lembut dan manis dan membawa unsur pop yang dominan. Gitaris yang juga membantu dalam mengaransemen adalah Raka Cyril, yang juga berkuliah di UPH angkatan 2007, sama seperti Kevin. Posisi drummer diisi oleh Satrianda Widjanarko, mahasiswa UI fakultas Ilmu Politik, yang memberikan nama VIERRA dan juga mengaransemen banyak lagu Vierra. Lalu Vierra juga dibantu oleh bassist yang gayanya unik dan mahir main bassnya bernama Derry
- Dengarlah curhatku
- Perih
- Bersamamu
- No
- Terbang
- To nessa
- Rasa ini
- Jadi yang ku inginkan
- Tears
- Manusia
- Seandainya
- Bintang
Download Full Album : Vierra - First my love
- Cari jodoh
- Baik baik sayang
- Kekasih halal
- Puaskah
- Jodi ( jomblo ditinggal mati)
- Yank
- Adinda
- Suka atau tidak
- Jangan tuduh aku
- Harga diriku
Album Jangan Rayu2 adalah diterbitkan sekitar tahun 1984 yang lalu.
By.yeop69.multiply.com
Jera... jera-jera-jera-jera
Bagai disayat-sayat sakitnya hati
Betapa sakitnya hati
Bagai diremas-remas hancurnya jiwa
Betapa hancurnya jiwa
Melihat kasih bercinta nyata di depan mata
Bagai disayat-sayat sakitnya hati
Betapa sakitnya hati
Bagai diremas-remas hancurnya jiwa
Betapa hancurnya jiwa
Bayangan kau bercumbu dengan si dia
Selalu menghantui jiwaku ini
Aku tak sudi lagi mengenal cinta
Mungkin ‘tuk selamanya ‘ku tak percaya
Jera - Riza Umami
Langganan:
Postingan (Atom)